Tuesday, August 4, 2009

Belajar Ilmu 'Arudh | Syair Arab Klasik

Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai salah satu cabang (fan) bahasa arab ya'ni Ilmu 'Arudh.
بسم الله الرحمن الرحيم

علم العروض : علم موازين الشعر. و - من البيت : آخر شطره الأول

Ilmu 'Arudh adalah ilmu mengenai wazan-wazan syi'iran. Dan jika dinitsbatkan pada sebuah bait arudh itu memiliki pengertian: ujung syatar awwal.
(المعجم الوسيط)
Pentingkah belajar Ilmu 'Arudh?
Manakala kita membaca kitab-kitab sastera, tentunya kita akan menemukan banyak istilah-istilah berhubungan dengan ilmu 'arudh dan ilmu qofiyah jika tidak faham bagaimana kita dapat menterjemahkannya dengan baik, jika sudah berhubungan dengan istilah, membuka kamus bahasa arab apapun kami rasa tidak akan mencukupi. berarti...?, lagipula kalam arab itu terbagi dua ya'ni natsar dan syair, kedua-duanya tidak dapat dipisahkan jadi kalau mempelajari natsar saja seakan-akan berjalan dengan satu kaki.

Siapakah pencipta Ilmu 'Arudh?

Pencipta Ilmu 'Arudh adalah Imam Kholil bin Ahmad (100-172). Konon ayahnya (menurut para ulama) adalah orang kedua yang bernama Ahmad setelah Nabi Muhammad SAW (Ahmad merupakan sebuah nama yang gharib pada masyarakat arab waktu itu). Pernahkah kita mendengar seorang shahabat atau tabi'in yang bernama Ahmad?

Mengenai detail Ilmu 'Arudh kami sarankan untuk mencari literatur, ensiklopedia, kamus, mu'jam atau googling.

Kita mulai saja pelajarannya

1. Ta'rif Awwal

- Huruf taqte', huruf taqte' adalah huruf penyusun ajza/taf'ilat. Jumlah seluruhnya ada 10 yaitu:
ل م ع ت س ي و ف ن ا

supaya mudah diingat kita jadikan saja huruf taqte' di atas menjadi لمعت سيوفنا

- Sakin, Sakin adalah huruf yang tidak memiliki harkat.
- Mutaharik, Mutaharik adalah huruf yang memiliki harkat.
- Sabab khofif, adalah mutaharik-sakin.
- Sabab Tsaqil, sabab tsaqil adalah mutaharik-mutaharik.
- Watid Majmu', watid majmu' adalah mutaharik-mutaharik-sakin.
- Watid Mafruq, watid mafruq adalah mutaharik-sakin-mutaharik.

Dari sanalah (maksudnya dari sakin, mutaharik, sabab khofif dst) terciptalah taf'ilat yang memiliki 8 lafadh dan 10 hukum. (nah loh apaan? Insya Allah nanti dijelaskan)

agar tidak terjadi kekeliruan dalam membaca maka kami sertakan padanan kata arabnya, sebagai berikut:
ساكن - متحرّك - سبب خفيف - سبب ثقيل - وتد مجموع - وتد مفروق - فاصلة صغرى - فاصلة كبرى

Sampai disini dulu kapan-kapan kita lanjutkan pelajarannya.

السلام عليكم
READ MORE - Belajar Ilmu 'Arudh | Syair Arab Klasik

Monday, August 3, 2009

Contoh Syair Arab Bagian Pertama

Syair mengenai keberhasilan ini diambil dari http://badar.muslim.or.id/tag/syair.
Keberhasilan tentunya dibarengi usaha yang keras dari pelakunya, sebagaimana keberhasilan tertinggi, surga, tidak didapatkan dengan hanya bersantai-santai, berleha-leha, akan tetapi surga didapatkan dari amal shalih yang dilakukan oleh seorang manusia,

ترجو النجاة ولم تسلك مسالكها ... إن السفينة لم تجر على اليبس

Pembaca yang dimuliakan oleh Allah, perhatikan susunan bahasa dalam syair arab ini, Semoga mendapat faedah…

Berdasarkan Arudh:

syair:
ترجو النجاة ولم تسلك مسالكها ... إن السفينة لم تجر على اليبس

Kitabah Arudhiyyah:
تَرْجُ نْنَجَا - ةَ وَلَمْ - تَسْلُكْ مَسَا - لِكُهَا .... إِنْنَ سْسَفِيْ - نَةَ لَمْ - تَجْرِ عَلَ لْ - يَبَسِيْ

Wazan:
مُسْتَفْعِلُنْ - فَعِلُنْ - مُسْتَفْعِلُنْ - فَعِلُنْ .. مُسْتَفْعِلُنْ - فَعِلُنْ - مُفْتَعِلُنْ - فَعِلُنْ

Nama Zihaf dan 'ilal:
السالمة - المخبونة - السالمة - المخبونة ... السالمة - المخبونة - المطويّة - المخبون
Jenis Syair : Bahar Basith


Berdasarkan Qofiyah:

Qofiyah syair diatas adalah: lal yabasi (ل ليبسي)
Macam qofiyah yang seperti itu dinamakan QOFIYAH MUTAROKIBAH

Qofiyah mutarokibah: adalah qofiyah yang antara dua sakinnya terdapat tiga mutaharik (dua sakin yang mengapit tiga mutaharik). sakin pertama adalah huruf LAM dan sakin kedua adalah huruf YA, antara LAM (sakin pertama) dan YA (sakin kedua), ditengahnya terdapat 3 mutaharik berturut-turut yaitu: YA, BA, SIN.
READ MORE - Contoh Syair Arab Bagian Pertama

Saturday, June 20, 2009

Kamus Bahasa Arab v2.0.1

Ini adalah Kamus Bahasa Arab v2.0.1 yang merupakan kelanjutan dari Kamus Bahasa Arab versi sebelumnya, yaitu Kamus Bahasa Arab v2.0. Di dalam Kamus Bahasa Arab v2.0.1 terdapat beberapa perbaikan yang sudah kami tulis dalam file helpnya.

Download: tautan telah dihapus, silakan merujuk pada versi software terbaru: Kamus Bahasa Arab v3.0
READ MORE - Kamus Bahasa Arab v2.0.1

Wednesday, June 10, 2009

Memahami Tata Cara Penulisan Nadzom

بــــــــسم الله الرحمن الرحيــــــــــم الحمد لله نحمده ونستعينه ونستهديه ، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا ،من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادى له، وأشهد أن لا اله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين وسلم تسليما كثيرا . أما بعد ... Seperti yang telah kita ketahui, bahwa sistem penulisan kalam arab itu terbagi kepada dua, yaitu natsar dan sya'ir. Bahkan sebagian ulama berpendapat, setelah diturunkannya al-Qur'an sistem penulisan kalam arab terbagi menjadi tiga: al-Qur'an, natsar, sya'ir. Mengapa al-Qur'an dimasukan ke dalam salah satu sistem penulisan kalam arab (walaupun al-Qur'an tidak bisa ditambah ataupun dikurangi)? Itu dikarenakan al-Qur'an memiliki sistematika penulisan yang tersendiri yang berbeda dengan penulisan sistem kalam arab lainnya, al-Qur'an bukanlah natsar, al-Qur'an juga bukanlah sya'ir. Untuk mempelajari al-Qur'an, natsar, sya'ir sudah barang tentu harus ditunjang dengan ilmu yang memadai, diantaranya adalah ilmu 'adab. Menurut Syekh Jarullah Zamakhsyari dalam kitab karangan beliau yang berjudul al-Qisthōs fi 'Ilmi al-'Arudh ilmu ''adab itu terbagi ke dalam dua belas ashnaf/fan (disiplin ilmu) yaitu: Ilmu I'rab (yang sekarang terkenal dengan nama Ilmu Nahwu), Ilmu Abniyyah (yang sekarang terkenal dengan nama Ilmu Sharf), Ilmu Badi', Ilmu Ma'ani, Ilmu Bayan, Ilmu 'Arudh, Ilmu Qowafi, Ilmu Qordu Syi'ri, Ilmu Kitabah, Ilmu Isytiqaq, Ilmu Insya (Insya al-Natsar), Muhādhorot. Dalam buku ini, kita akan mempelajari sedikit dari aplikasi ilmu 'arudh, sebuah ilmu yang sudah langka dan jarang sekali dipelajari. Padahal ilmu tersebut masih memiliki tingkat relevansi yang tingggi jika kita pelajari sekarang, dikarenakan masih banyaknya yang mengkaji kitab-kitab yang berbasis nadzom. Perlu kita ketahui, untuk membaca bait nadzom dengan baik dan benar itu sedikitnya dibutuhkan empat disiplin ilmu pendukung yaitu nahwu, sharf, 'arudh, serta qowafi. Karena hampir tidak adanya buku ataupun karangan dalam Bahasa Indonesia mengenai tata cara membaca dan memberi wazan pada nadzom, maka penulis memberanikan diri untuk mengarang sebuah buku yang berjudul "MEMAHAMI TATA CARA PENULISAN BET (BAYT)". Akhir kata tiada gading yang tak retak. Tegur sapa dari saudara sangat kami harapkan walaupun kami tidak berjanji untuk merespon dengan segera, akan tetapi segala masukan yang datang kepada kami akan sangat kami hargai. Semoga buku ini bermanfaat bagi siapa saja yang membaca, terutama bagi mereka yang ingin memperdalam fan 'adab.
READ MORE - Memahami Tata Cara Penulisan Nadzom